Home > Talent Management > Apa perbedaan Talent Based HR Management dengan Competency Based HR Management?

Apa perbedaan Talent Based HR Management dengan Competency Based HR Management?

Sebenarnya pembahasan 2 metode  ini sedikit keluar dalam konteks Talent Management. Karena Talent Management seperti yang sudah saya jabarkan sebelumnya adalah serangkaian aktifitas yang dilakukan secara fokus dan boleh dibilang terbatas untuk mengelola Key Potential Employee (karyawan potensial yang memegang peran kunci).

Jadi Talent Management adalah salah satu aktifitas atau program yang menjadi bagian dari sebuah Human Capital Management System atau Human Resource Management System, yang mengatur pengelolaan SDM secara menyeluruh.

Sedangkan Talent Based HRM dan Competency Based HRM merupakan 2 jenis atau metode HRM system yang dikembangkan  untuk mengelola SDM secara umum dan keseluruhan (tidak focus pada key potential people).

Namun jika ingin coba melihat perbedaan antara kedua system tersebut, gambarannya sebagai berikut,

Competency Based HRM adalah sebuah system pengelolaan SDM yang menjadikan Kompetensi (skill, knowledge & attitude) sebagai dasar proses-proses pengelolaannya seiring dengan strategi perusahaan. Dalam Competency Based, dipercaya bahwa Keunggulan kinerja organisasi ditentukan oleh kinerja SDM yang dimiliki. Dan dipercaya juga bahwa kinerja SDM yang unggul di-drive oleh kompetensi yang unggul dari para SDM nya. Oleh karenanya, dalam Competency Based, untuk menjamin kinerja organisasi yang unggul maka dibuatlah standar-standar kompetensi SDM unggul (competency model) yang dijadikan acuan bagi proses ke-HRDan yang dilakukan, sejak proses rekrutment, pelatihan, penilaian kinerja sampai reward system-nya.

Contohnya, dalam proses  rekrutmen, standar kompetensi dijadikan sebagai persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon karyawan untuk bisa diterima.  Calon karyawan dinyatakan lolos seleksi apabila memenuhi kompetensi (skill, knowledge & attitude) spesifik yang disyaratkan untuk satu posisi tertentu. Sederhananya, jika tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan, calon tidak lolos seleksi. Jadi fokusnya pada skill atau kemampuan.

Dalam proses pengembangan SDM-nya dalam Competency Based, untuk tiap posisi atau level dalam organisasi dibuatkan standar pengembangan atau pelatihan yang diwajibkan untuk setiap karyawan pada posisinya. Standar pelatihan tersebut dibuat mengacu pada standar kompetensi yang ada.  Siapapun orangnya jika karyawan menduduki satu posisi tertentu dia harus dilatih dan harus menguasai keterampilan sesuai dengan standar kompetensi. Dalam pendekatan ini karyawan seperti dicetak berdasarkan template yang sudah ditentukan organisasi.

Pola pengembangannya adalah dengan memperbaiki kekurangan seseorang yang didapatkan dari competency gap analysis. Jadi kembali focus pengembangan SDM nya  adalah skill atau kemampuan yang jadi standar. Aspek potensial dari sisi karyawan agak kurang difokuskan.

Sementara itu Talent Based HRM adalah sebuah system pengelolaan SDM yang menjadikan bakat atau potensial strength karyawan sebagai dasar dan focus dari proses-proses pengelolaanya dalam rangka mempercepat penguasaan kompetensi SDM dan memicu performa yang luarbiasa.

Sama dengan Competency Based, dalam pendekatan Talent Based  juga diyakini bahwa kinerja yang unggul dipengaruhi oleh kompetensi unggul. Nah perbedaannya, dalam pendekatan Talent Based, dipercaya bahwa bakat adalah factor utama yang dapat mempercepat penguasaan kompetensi yang unggul. Bakat disini diartikan sebagai karakteristik natural manusia yang menjadi akselerator dari penguasaan suatu keahlian dan menjadi pemicu excellence performance. Seseorang bisa memiliki performance yang luarbiasa dan kompetensi yang unggul di bidang tertentu jika dia mememiliki bakat sesuai dengan bidangnya tersebut.

Dalam implementasinya di bidang rekrutmen, yang dijadikan standar bukan standar kompetensi (skill, knowledge & attitude) dari suatu pekerjaan, melainkan bakat apa yang dibutuhkan sebagai dasar, agar dapat perform pada  suatu pekerjaan tertentu. Bisa saja seseorang belum memperlihatkan suatu keterampilan, lolos dalam proses seleksi karena ia memiliki bakat. Mengapa bisa demikian? Karena mungkin saja seseorang tidak memiliki keterampilan akibat belum pernah memdapatkan pendidikan atau belajar sebelumnya, padahal dia sebenarnya memiliki bakat. Dalam pendekatan Talent Based, kuncinya ada di bakat dan potensi. Keterampilan bisa dipelajari, dan akan berkembang optimal jika seseorang memiliki bakat. Sebaliknya jika seseorang tidak memiliki bakat, meskipun dilatih, tidak akan berkembang secara optimal, artinya ada batasannya.

Dalam proses pengembangannya dalam pendekatan Talent Based, lebih mengedepankan pengembangan potensi atau kekuatan dari seseorang (strength based). Pengembangan terhadap kekurangan bukan ditujukan untuk membuat seseorang menjadi ahli dibidangnya, tapi hanya menjaga agar seseorang tidak melakukan kesalahan atau gagal.

Categories: Talent Management
  1. Wirat
    10 April 2012 at 9:17 am

    berdasarkan pada talenta masing-masing karyawan, bisa kita kembangkan kompetensinya.

  2. 18 June 2012 at 2:53 pm

    bagaimana mengukur bakat atau potensi pak?

  1. No trackbacks yet.

Leave a comment